Sabtu, 25 Mei 2013

CINTA DAN WAKTU




Di suatu pulau kecil, tingallah berbaai macam benda-benda abstrak, diantaranya ada cinta, kesedihan, kekayaan, kegembiraan, dan sebagainya. Mereka hidup berdampingan dengan baik.
Namun suatu ketika, badai datang menghempas pulau kecil itudan air laut tiba-tiba naik dan akan menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni pulau cepat-cepat menyelamatkan diri. Cinta sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tidak memiliki perahu. Ia berdiri ke tepi pantai mencoba mencari pertolongan, sementara itu air makin naik membasahi kaki cinta.
Tak lama cinta melihat kekayaan sedang menayuh perahu. “kekayaan!, tolong aku!” teriak cinta. “aduh, maaf cinta, perahuku telah penuh dengan harta benda ku, aku tak dapat membawamu, nanti bisa-bisa perahu ini tenggelam , lai pula tak ada lagi tempat untuk mu diperahuku ini”, kata kekayaan.
Lalu kekayan cepat-cepat mengayuh perahunya pergi. Cinta sedih sekali, namun kemudian dilihatnya kegembiraan lewat dengan perahunya. “kegembiraan!, kegembiraan!,,, tolong aku!”, teriak cinta, namun kegembiraan terlalu gembira karena ia menemukan perahu sehingga tidak mendengar teriakan cinta.
Air makin tinggi membasahi cinta sampai kepinggang dan cinta pun semakin panik. Tak lama kemudian lewatlah kecantikan, “kecantikan! Bawalah aku bersamamu!”, teriak cinta. “ wah cinta, kamu basah dan kotor, aku tak bisa membawamu ikut, nanti kau mengotori perahuku yang indah ini”. Sahut kecantikan.
Cinta sedih sekali mendengarnya. Ia mulai menangisterisak-isak. Saat itu lewatlah kesedihan. “oh kesedihan, bawalah aku bersamamu”. Kata cinta. “maaf, cinta. Aku sedang sedih dan aku ingin sendirian saja...” kata kesedihan sambil mengayuh perahunya.
Cinta putus asa, ia merasa air makin naik dan menenggelamkanya. Pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengar suara, “cinta! Mari cepat naik perahuku!”. Cinta menoleh kearah suara tersebut dan melihat seorang tua dengan perahunya. Cepat-cepat cinta naik keperahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya.
Dipulau terdekat, orang tua itu menurunkan cinta dan segera pergi lagi. Pada saat itulah barulah cinta sadar bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siapa orang tua yang menyelamatkanya itu. Cinta segera menanyaka kepada penduduk setempat tentang siapakah orang yang menyelamatkan dia tadi.... “ oh, orang tua itu tadi? Dia adalah waktu”. Kata orang itu. “tapi mengapa ia menyelamatkanku? Aku tak mengenalnya. Bahkan teman-teman yang mengenalku enggan menolongku” tanya cinta. “sebab” kata orang itu, “ HANYA WAKTULAH YANG TAU BERAPA NILAI SESUNGGUHNYA DARI CINTA ITU”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar