Tidak dapat dipungkiri oleh kita semua bahwa guru meupakan faktor penting dalam
keberhasilan pembelajaran. Kalau diibaratkan sebuah sebuah film maka guru
merupakan “aktor” penting untuk menentukan berhasil atau tidaknya sebuah cerita
dalam sebuah film atau sandiwara. Karena itulah mengadakan variasi merupakan
ketrampilan yang harus dikuasai guru dalam pembelajaran, untuk mengatasi
kebosanan peserta didik, agar selalu antusias , tekun dan penuh partisipasi
dalam proses peembelajaran. Apa sih sebenarnya variasi pembelajaran itu?
Variasi
pemebelajaran adalah perubahan dalam proses kegiatan yang bertujuan untuk
meningkatkan motivasi belajar peserta didik, serta mengurangi kejenuhan dalam
belajar. Siapapun dari kita pasti mengalami kebosanan dan kejenuhan dalam
aktivitas kehidupan sehari-hari, begitu pula dalam proses belajar mengajar. Karena
itu mengadakan variasi dalam pembelajaran merupakan suatu hal yang tak bisa
ditawar-tawar lagi bagi seorang guru agar pembelajaran tetap menarik, antusias
dan siswa tetap semangat dalam proses pembelajaran.
Tujuan
mengadakan variasi pembelajaran
Ada banyak tujuan mengapa seorang guru perlu mengadakan variasi dalam
pembelajaran:
- Meningkatkan perhatian peserta didik terhadap materi standar yang relevan
- Memberikan kesempatan bagi perkembangan bakat peserta didik terhadap berbagai hal baru dalam pembelajaran.
- Memupuk perilaku positif peserta didik terhadap pembelajaran.
- Memberi kesempatan peserta didik untuk belajar sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuannya.
Dengan melihat tujuan tersebut, maka guru dituntut untuk
mencari berbagai variasi cara agar pelajaran tetap menarik sesuai dengan kaidah
pembelajaran sekarang yaitu PAIKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif Efeketif dan
Menyenangkan).
Pengelompokan
Variasi Pembelajaran
Variasi dalam pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi empat bagian yakni
variasi dalam gaya mengajar, variasi dalam menggunakan media dan sumber
belajar, variasi dalam pola interaksi dan variasi dalam kegiatan.
1.
Variasi dalam gaya mengajar
Ibarat
pemain sinetron, maka seorang guru yang diibaratkan seorang aktor dituntut
untuk banyak melakukan banyak gaya dalam permainan. Banyak langkah-langkah yang
dapat ditempuh oleh guru dalam mengadakan variasi gaya mengajar agar anak didik
tidak mengalami rasa kejenuhan dan kebosanan. Variasi gaya tersebut diantaranya
:
a.
Variasi Suara
Variasi
suara sangat diperlukan karena bila suara guru cenderung datar-datar saja,
apalagi di dalam jam-jam mengajar terakhir maka siswa kadang ramai dan kurang
menaruh perhatian dalam mengajar. Maka guru harus pandai-pandai dimana
harus bersuara rendah, tinggi, besar atau kecil.
b.
Mengadakan kontak pandang dengan
peserta didik
Kontak
pandang ini sangat penting untuk mengetahui sejauh mana kesiapan peserta didik
dalam proses belajar mengajar. Sambil kontak pandang guru bisa memeriksa
kelengkapan peserta didik
c.
Variasi gerakan badan dan mimik
Variasi
gerakan badan dan mimik kadang perlu dilakukan agar siswa kembali fokus pada
pelajaran yang dilakukan. Lamanya belajar disekolah mengharuskan guru mencari
terobosan-terobosan baru lewat gerakan badan dan mimik yang kadang serius,
angker, santai dan sebagainya. Bahkan kalau perlu bisa membuat gaya seperti
Tukul Arwana dalam acara Bukan empat mata.
d.
Variasi mengubah posisi
Dalam
mengajar, maka tidak mesti harus dilakukan di depan kelas, maka variasi bisa
dilakukan guru dengan cara berkeliling di tengah kelas, kadang kebelakang,
kesamping, yang penting tidak sampai menganggu suasana pembelajaran.
2.Variasi
dalam penggunaan media dan sumber belajar
Media dan sumber belajar sangat penting dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran. Kita dapat memanfaatkan media dan sumber belajar, mulai dari yang
ada disekitar kita, maupun media-media lain yang sesuai dengan materi yang kita
ajarkan. Variasi dalam penggunaan media dan sumber belajar meliputi: variasi
alat dan bahan yang dapat dilihat, misalnya gambar, foto, poster, koran,
majalah dan lain sebagainya karena hal tersebut dapat meningkatkan perhatian
dan minat siswa dalam belajar. Variasi dalam alat dan bahan yang dapat di
dengar seperti tape, radio, LCD, TV dan lain lain. Kitapun juga bisa
memanfaatkan variasi sumber belajar yang ada disekitar kita yang tidak harus
mahal mahal, misalnya pohon, kayu, taman, perpustakaan, mushola dan lain-lain.
3.Variasi
dalam pola interaksi
Pola interaksi merupakan hal yang terpenting dalam keberhasilan pembelajaran.
Dengan pola interaksi yang baik dan lancar serta PAIKEM maka guru akan
merasakan kepuasan batin karena keberhasilannya mengelola pembelajaran yang
baik. Ada beberapa langkah dan cara dalam variasi pola interaksi diantaranya :
a.
Variasi dalam pengelompokan peserta
didik baik secara klasikal, kelompok besar, kelompok kecil dan perorangan.
Hampir semua model pembelajaran mensyaratkan diskusi atau presentasi dalam
pembelajaran. Untuk itu dalam pembentukan kelompok dan pelaksanaan diskusi guru
perlu untuk mengadakan variasi/acak dalam kelompok agar siswa merasa
diperhatikan dan tidak terkesan diskriminasi.
b.
Variasi dalam tempat pembelajaran
Kita
semua pasti setuju pembelajaran di era modern sekarang ini tidak harus monoton
di dalam kelas. Seorang guru yang kreatif harus bisa membaca situasi mana
saatnya pembelajaran dilaksanakan di dalam kelas maupun diluar kelas. Untuk
menghindari kejenuhan belajar di luar kelas, maka guru perlu mengadakan
pembelajaran di luar kelas. Pembelajaran di luar kelas bisa di laksanakan di
taman sekolah, lapangan olah raga, perpustakaan, mushola, lab multi media dan
lain-lain.
4.Variasi
dalam kegiatan Pembelajaran
Variasi dalam kegiatan pembelajaran merupakan ruh suatu pembelajaran. Karena
dengan
Kegiatan
pembelajaran yang tepat maka siswa akan tetap termotivasi dalam pembelajaran.
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan seorang guru dalam variasi kegiatan
pembelajaran diantaranya :
a.
Variasi dalam penggunaan metode
pembelajaran
Variasi
dalam penggunaan metode pembelajaran merupakan ketrampilan penting yang harus
dimiliki seorang guru dalam pembelajaran dikelas. Kita harus pandai-pandai
memilih dan memilah metode yang tepat agar pembelajaran terus berlangsung
menarik dan siswa tidak dilanda kejenuhan dalam belajar. Pemilihan metode yang
tepat, entah itu metode ceramah bervariasi, tanya jawab, diskusi, presentasi,
bermain peran/Sosio drama dan lain-lain akan sangat berpengaruh terhadap
kualitas pembelahjaran. Semakin pandai memilih variasi dalam metode
pembelajaran, maka akan semakin besar minat dan perhatian anak didik dalam
mengikuti pembelajaran.
b.
Variasi dalam pemberian contoh dan
ilustrasi
Pemberian
contoh dan ilustrasi merupakan hal yang tidak kalah pentingnya dalam
pembelajaran. Dengan contoh contoh langsung yang ada di sekitar kita dan
peristiwa-peristiwa yang lagi aktual dibicarakan, maka siswa akan selalu fokus
terhadap pelajaran. Disamping itu pemberian contoh langsung baik lewat gambar,
koran, majalah, berita radio, TV maupun peristiwa di sekitar sekolah dan
masyarakat membuat siswa bangkit kembali motivasi belajarnya.