Sabtu, 25 Mei 2013

MENGADAKAN VARIASI DALAM PEMBELAJARAN





            Tidak dapat dipungkiri oleh kita semua bahwa guru meupakan faktor penting dalam keberhasilan pembelajaran. Kalau diibaratkan sebuah sebuah film maka guru merupakan “aktor” penting untuk menentukan berhasil atau tidaknya sebuah cerita dalam sebuah film atau sandiwara. Karena itulah mengadakan variasi merupakan ketrampilan yang harus dikuasai guru dalam pembelajaran, untuk mengatasi kebosanan peserta didik, agar selalu antusias , tekun dan penuh partisipasi dalam proses peembelajaran.  Apa sih sebenarnya variasi pembelajaran itu?
Variasi pemebelajaran adalah perubahan dalam proses kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik, serta mengurangi kejenuhan dalam belajar. Siapapun dari kita pasti mengalami kebosanan dan kejenuhan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, begitu pula dalam proses belajar mengajar. Karena itu mengadakan variasi dalam pembelajaran merupakan suatu hal yang tak bisa ditawar-tawar lagi bagi seorang guru agar pembelajaran tetap menarik, antusias dan siswa tetap semangat dalam proses pembelajaran.
Tujuan mengadakan variasi pembelajaran
            Ada banyak tujuan mengapa seorang guru perlu mengadakan variasi dalam pembelajaran:
  1. Meningkatkan perhatian  peserta didik terhadap materi standar yang relevan
  2. Memberikan kesempatan bagi perkembangan bakat peserta didik terhadap berbagai hal baru dalam pembelajaran.
  3. Memupuk perilaku positif peserta didik terhadap pembelajaran.
  4. Memberi kesempatan peserta didik untuk belajar sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuannya.
Dengan melihat tujuan tersebut, maka guru dituntut untuk mencari berbagai variasi cara agar pelajaran tetap menarik sesuai dengan kaidah pembelajaran sekarang yaitu PAIKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif Efeketif dan Menyenangkan).

Pengelompokan Variasi Pembelajaran
            Variasi dalam pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi empat bagian yakni variasi dalam gaya mengajar, variasi dalam menggunakan media dan sumber belajar, variasi dalam pola interaksi dan variasi dalam kegiatan.
1.    Variasi dalam gaya mengajar
Ibarat pemain sinetron, maka seorang guru yang diibaratkan seorang aktor dituntut untuk banyak melakukan banyak gaya dalam permainan. Banyak langkah-langkah yang dapat ditempuh oleh guru dalam mengadakan variasi gaya mengajar agar anak didik tidak mengalami rasa kejenuhan dan kebosanan. Variasi gaya tersebut diantaranya :



a.       Variasi Suara
Variasi suara sangat diperlukan karena bila suara guru cenderung datar-datar saja, apalagi di dalam jam-jam mengajar terakhir maka siswa kadang ramai dan kurang menaruh perhatian dalam mengajar. Maka  guru harus pandai-pandai dimana harus bersuara rendah, tinggi, besar atau kecil.
b.      Mengadakan kontak pandang dengan peserta didik
Kontak pandang ini sangat penting untuk mengetahui sejauh mana kesiapan peserta didik dalam proses belajar mengajar. Sambil kontak pandang guru bisa memeriksa kelengkapan peserta didik
c.       Variasi gerakan badan dan mimik
Variasi gerakan badan dan mimik kadang perlu dilakukan agar siswa kembali fokus pada pelajaran yang dilakukan. Lamanya belajar disekolah mengharuskan guru mencari terobosan-terobosan baru lewat gerakan badan dan mimik yang kadang serius, angker, santai dan sebagainya. Bahkan kalau perlu bisa membuat gaya seperti Tukul Arwana dalam acara Bukan empat mata.
d.      Variasi mengubah posisi
Dalam mengajar, maka tidak mesti harus dilakukan di depan kelas, maka variasi bisa dilakukan guru dengan cara berkeliling di tengah kelas, kadang kebelakang, kesamping, yang penting tidak sampai menganggu suasana pembelajaran.
2.Variasi dalam penggunaan media dan sumber belajar
            Media dan sumber belajar sangat penting dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Kita dapat memanfaatkan media dan sumber belajar, mulai dari yang ada disekitar kita, maupun media-media lain yang sesuai dengan materi yang kita ajarkan. Variasi dalam penggunaan media dan sumber belajar meliputi: variasi alat dan bahan yang dapat dilihat, misalnya gambar, foto, poster, koran, majalah dan lain sebagainya karena hal tersebut dapat meningkatkan perhatian dan minat siswa dalam belajar. Variasi dalam alat dan bahan yang dapat di dengar seperti tape, radio, LCD, TV dan lain lain. Kitapun juga bisa memanfaatkan variasi sumber belajar yang ada disekitar kita yang tidak harus mahal mahal, misalnya pohon, kayu, taman, perpustakaan, mushola dan lain-lain.

3.Variasi dalam pola interaksi
            Pola interaksi merupakan hal yang terpenting dalam keberhasilan pembelajaran. Dengan pola interaksi yang baik dan lancar serta PAIKEM maka guru akan merasakan kepuasan batin karena keberhasilannya mengelola pembelajaran yang baik. Ada beberapa langkah dan cara dalam variasi pola interaksi diantaranya :
a.       Variasi dalam pengelompokan peserta didik baik secara klasikal, kelompok besar, kelompok kecil dan perorangan. Hampir semua model pembelajaran mensyaratkan diskusi atau presentasi dalam pembelajaran. Untuk itu dalam pembentukan kelompok dan pelaksanaan diskusi guru perlu untuk mengadakan variasi/acak dalam kelompok agar siswa merasa diperhatikan dan tidak terkesan diskriminasi.


b.      Variasi dalam tempat pembelajaran
Kita semua pasti setuju pembelajaran di era modern sekarang ini tidak harus monoton di dalam kelas. Seorang guru yang kreatif harus bisa membaca situasi mana saatnya pembelajaran dilaksanakan di dalam kelas maupun diluar kelas. Untuk menghindari kejenuhan belajar di luar kelas, maka guru perlu mengadakan pembelajaran di luar kelas. Pembelajaran di luar kelas bisa di laksanakan di taman sekolah, lapangan olah raga, perpustakaan, mushola, lab multi media dan lain-lain.
4.Variasi dalam kegiatan Pembelajaran
            Variasi dalam kegiatan pembelajaran merupakan ruh suatu pembelajaran. Karena dengan
 Kegiatan pembelajaran yang tepat maka siswa akan tetap termotivasi dalam pembelajaran. Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan seorang guru dalam variasi kegiatan pembelajaran diantaranya :
a.       Variasi dalam penggunaan metode pembelajaran
Variasi dalam penggunaan metode pembelajaran merupakan ketrampilan penting yang harus dimiliki seorang guru dalam pembelajaran dikelas. Kita harus pandai-pandai memilih dan memilah metode yang tepat agar pembelajaran terus berlangsung menarik dan siswa tidak dilanda kejenuhan dalam belajar. Pemilihan metode yang tepat, entah itu metode ceramah bervariasi, tanya jawab, diskusi, presentasi, bermain peran/Sosio drama dan lain-lain akan sangat berpengaruh terhadap kualitas pembelahjaran. Semakin pandai memilih variasi dalam metode pembelajaran, maka akan semakin besar minat dan perhatian anak didik dalam mengikuti pembelajaran.
b.      Variasi dalam pemberian contoh dan ilustrasi
Pemberian contoh dan ilustrasi merupakan hal yang tidak kalah pentingnya dalam pembelajaran. Dengan contoh contoh langsung yang ada di sekitar kita dan peristiwa-peristiwa yang lagi aktual dibicarakan, maka siswa akan selalu fokus terhadap pelajaran. Disamping itu pemberian contoh langsung baik lewat gambar, koran, majalah, berita radio, TV maupun peristiwa di sekitar sekolah dan masyarakat membuat siswa bangkit kembali motivasi belajarnya.

BATU KECIL




Seorang pekerja pada proyek bangunan memanjat keatas tembok yang sangat tinggi. Pada suatu saat ia harus menyampaikan pesan penting kepada teman kerja yang ada dibawahnya. Pekerja iti berteriak-teriak, tetapi temanya tidak bisa mendengarnya karena suara bising dari mesin-mesin dan orang-orang yang bekerja sehingga usahanya sia-sia saja.
Oleh karena itu untuk menarik perhatian orang yang ada di bawahnya, ia mencoba melempar uang logam didepan temanya. Temanya berhenti bekerja, dan mengambil uang itu lalu kembali bekerja. Pekerja itu mencoba lagi, tetapi usahanya yang keduanya pun memperoleh hsail yang sama.
Tiba-tiba ia mendapat ide. Ia mengambil batu kecil lalu melemparkanya kearah orang itu. Batu itu tepat mengenai kepala temanya, dan karena sakit, temanya menengadah keatas? Sekarang pekerja itu dapat menjatuhkan catatan yang berisi pesanya.
Tuhan terkadang menggunakan cobaa-cobaan ringan untuk membuat kita menengadah kepadaNya. Sering kali tuhan melimpahi kita dengan rahmat, tetapi itu tidak cukup untuk membuat kita menengadah kepadaNya. Karena itu, agar kita selalu mengingat kepadaNya, tuhan sering menjatuhkan “ BATU KECIL” Kepada kita.

CINTA DAN WAKTU




Di suatu pulau kecil, tingallah berbaai macam benda-benda abstrak, diantaranya ada cinta, kesedihan, kekayaan, kegembiraan, dan sebagainya. Mereka hidup berdampingan dengan baik.
Namun suatu ketika, badai datang menghempas pulau kecil itudan air laut tiba-tiba naik dan akan menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni pulau cepat-cepat menyelamatkan diri. Cinta sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tidak memiliki perahu. Ia berdiri ke tepi pantai mencoba mencari pertolongan, sementara itu air makin naik membasahi kaki cinta.
Tak lama cinta melihat kekayaan sedang menayuh perahu. “kekayaan!, tolong aku!” teriak cinta. “aduh, maaf cinta, perahuku telah penuh dengan harta benda ku, aku tak dapat membawamu, nanti bisa-bisa perahu ini tenggelam , lai pula tak ada lagi tempat untuk mu diperahuku ini”, kata kekayaan.
Lalu kekayan cepat-cepat mengayuh perahunya pergi. Cinta sedih sekali, namun kemudian dilihatnya kegembiraan lewat dengan perahunya. “kegembiraan!, kegembiraan!,,, tolong aku!”, teriak cinta, namun kegembiraan terlalu gembira karena ia menemukan perahu sehingga tidak mendengar teriakan cinta.
Air makin tinggi membasahi cinta sampai kepinggang dan cinta pun semakin panik. Tak lama kemudian lewatlah kecantikan, “kecantikan! Bawalah aku bersamamu!”, teriak cinta. “ wah cinta, kamu basah dan kotor, aku tak bisa membawamu ikut, nanti kau mengotori perahuku yang indah ini”. Sahut kecantikan.
Cinta sedih sekali mendengarnya. Ia mulai menangisterisak-isak. Saat itu lewatlah kesedihan. “oh kesedihan, bawalah aku bersamamu”. Kata cinta. “maaf, cinta. Aku sedang sedih dan aku ingin sendirian saja...” kata kesedihan sambil mengayuh perahunya.
Cinta putus asa, ia merasa air makin naik dan menenggelamkanya. Pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengar suara, “cinta! Mari cepat naik perahuku!”. Cinta menoleh kearah suara tersebut dan melihat seorang tua dengan perahunya. Cepat-cepat cinta naik keperahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya.
Dipulau terdekat, orang tua itu menurunkan cinta dan segera pergi lagi. Pada saat itulah barulah cinta sadar bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siapa orang tua yang menyelamatkanya itu. Cinta segera menanyaka kepada penduduk setempat tentang siapakah orang yang menyelamatkan dia tadi.... “ oh, orang tua itu tadi? Dia adalah waktu”. Kata orang itu. “tapi mengapa ia menyelamatkanku? Aku tak mengenalnya. Bahkan teman-teman yang mengenalku enggan menolongku” tanya cinta. “sebab” kata orang itu, “ HANYA WAKTULAH YANG TAU BERAPA NILAI SESUNGGUHNYA DARI CINTA ITU”.

PAKU




Suatu ketika ada seorang anak laki-laki yang bersifat pemarah. Untuk mengurangi kebiasaan marah sang anak, ayahnya memberikan sekantung paku pada anak itu dan mengatakan pada anak itu untuk memakukan sebuah paku di pagar belakang setiap kali dia marah ...
Hari pertama anak itu telah memakukan 48 paku kepagar belakangsetiap kali dia marah. Lalu secara bertahap jumlah itu berkurang. Dia mendapati bahwa ternyata lebih mudah menahan amarahnya dari pada memakukan paku ke pagar.
Akhirnya tibalah hari  dimana anak tersebut merasa sama sekali bisa mengendalikan amarahnya dan tidak cepat kehilangan kesabaranya. Dia memberitahu hal ini kepada ayahnya, yang kemudian mengusulkan agar dia mencabut satu paku untuk setiap hari dimana dia tidak marah.
Hari-hari berlalu dan anak laki-laki itu akhirnya memberitahu ayahnya bahwa semua paku telah tercabut olehnya. Lalu sang ayah menuntun anaknya ke pagar belakang. “hhhmmmm...... kamu telah berhasil dengan baik anakku, tapi, lihatlah lubang-lubang dipagar ini. Pagar ini tidak akan bisa sama seperti sebelumnya”. Ketika kamu mengatakan sesuatu dalam kemarahan, kata-katamu meninggalkan bekas seperti lubang ini... dihati orang lain.
Kamun  dapat menusukkan pisau kepada seseorang, lalu mencabut pisau itu ... tetapi tidak peduli beberapa kali kamu minta maaf, luka itu akan tetap ada... dan luka karena kata-kata, sama buruknya dengan luka fisik.